Sabtu, 05 Januari 2019

Rangkuman Materi Pelajaran Bahasa Indonesia SMA Sederajat

Gambar: nasional.sindonews.com









Ringkasan Materi
A. Pengertian Paragraf
Paragraf merupakan bagian suatu tulisan yang terdiri atas kumpulan kalimat secara padu yang memiliki satu ide pikiran. Fungsi utama paragraf adalah menandai awal gagasan baru. Suatu kumpulan kalimat dikatakan paragraf apabila kalimat tersebut memiliki kesatuan, kelengkapan, koherensi, dan urutan pikiran yang runtut dengan kalimat lainnya.

B. Kerangka Paragraf
Kerangka paragraf terdiri atas:
  1. Gagasan Utama merupakan ide, pokok pikiran yang menjadi dasar pengembangan paragraf. Gagasan utama biasanya berupa kalimat yang merangkum seluruh isi kalimat-kalimat lain dalam sebuah paragraf;
  2. Gagasan Penjelas merupakan gagasan yang menjelaskan gagasan utama. Gagasan penjelas biasanya menjelaskan kalimat utama.
C. Macam-macam Paragraf
1. Berdasarkan Tujuannya
  • Paragraf Deskriptif merupakan paragraf yang menggambarkan suatu objek dengan tujuan pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan dalam paragraf tersebut. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.
  • Paragraf Narasi merupakan paragraf yang menceritakan suatu kejadian yang bertujuan agar seolah-olah mengalami kejadian yang diceritakan.
  • Paragraf Argumentasi merupakan paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya. Paragraf ini bertujuan agar pembaca mempercayai kebenaran yang diungkapkan oleh penulis.
  • Paragraf Eksposisi merupakan paragraf yang menginformasikan suatu teori, teknik, kiat, atau petunjuk dengan tujuan pembaca dapat menambah wawasan.
  • Paragraf Persuasi merupakan paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca dengan tujuan pembaca mengikuti pendapat penulis.
2. Berdasarkan letak gagasan utama
  • Paragraf deduktif merupakan paragraf yang gagasan utamanya terletak pada awal paragraf kemudian diikuti oleh kalimat penjelas.
  • Paragraf Induktif adalah paragraf yang letak gagasan utamanya terletak di akhir paragraf.
Ada beberapa jenis paragraf induktif, antara lain:
  1. Paragraf Analogi merupakan bentuk penyusunan paragraf yang berisi perbandingan dua hal yang memiliki sifat yang sama.
  2. Paragraf Generalisasi merupakan bentuk penyusunan paragraf yang menggunakan beberapa fakta khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum.
  3. Paragraf Kausal merupakan bentuk penysunan paragraf yang menggambarkan hubungan ketergantungan antara dua kalimat atau lebih dimana suatu akibat akan terjadi jika ada sebab.
  • Paragraf Campuran adalah paragraf yang gagasan utamanya tersebar pada seluruh kalimat atau gagasan utamanya terletak di akhir dan awal kalimat.


A. Berita

  1. Berita merupakan laporan peristiwa sesuai fakta. Laporan ini disusun dengan menggunakan bahasa yang menarik dan aktual sehingga pendengar dapat memahami isi laporan yang disampaikan.
Adapun syarat suatu laporan fakta dikatakan berita adalah sebagai berikut:
  • Ditulis atau disusun berdasarkan fakta;
  • Berita tersebut disiarkan berdekatan dengan jarak waktu kejadiannya;
  • Dapat menarik perhatian orang yang menyimak atau mendengarkan berita tersebut;
  • Berita harus bersifat objektif (ditampilkan tanpa prasangka dan tanpa usaha untuk mempengaruhi pembaca);
  • Sistematis;
  • Lengkap dan mampu menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana.
2. Dalam penyusunan naskah berita ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, adalah sebagai berikut:
  • Judul harus mencerminkan isi, singkat, lengkap, mudah dipahami, menarik, dan tidak memiliki makna ganda;
  • Bersifat logis;
  • Menggunakan struktur tata bahasa yang benar;
  • Tidak ambigu (mengandung makna ganda);
  • Menggunakan pilihan kata yang tepat.
B. Fakta dan Opini
  • Fakta merupakan peristiwa yang benar-benar terjadi.
  • Opini merupakan gagasan, pendapat, harapan seseorang tentang suatu hal atau peristiwa dengan pembuktian di lapangan untuk menyatakan kebenarannya.
  • Ciri-ciri opini adalah sebagai berikut:
  1. Bersifat belum pasti;
  2. Bersifat pengandaian;
  3. Kalimat yang digunakan berupa saran, usul, atau nasihat;
  4. Kalimat yang mengandung subjektivitas pribadi;
  5. Biasanya terdapat keterangan penyangatan;
  6. Menyatakan hubungan sebab-akibat.
  • Untuk lebih mudah menentukan fakta dan opini, perlu mengingat hal-hal berikut ini:
  1. Pahamilah inti persoalan (topik) yang dibahas;
  2. Catatlah bukti-bukti yang mendukung topik yang dibahas;
  3. Rincilah pendapat redaktur tentang topik yang dibahas.




A. Pengertian Pidato
Pidato merupakan kegiatan berbicara di depan umum atau orang banyak untuk menyatakan pendapatnya tentang suatu hal.

B. Jenis Pidato
Pidato dapat dibedakan menjadi:
  1. Pidato Informatif adalah pidato yang bertujuan untuk menginformasikan suatu wawasan baru kepada pendengar.
  2. Pidato Persuasif adalah pidato yang bertujuan agar pendengar melakukan sesuatu atau termotivasi melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi pendengar dengan kata lain pidato persuasif bersifat mempengaruhi pendengar.
  3. Pidato Rekreatif adalah pidato yang bertujuan untuk menghibur pendengar.
C. Ciri-ciri Pidato
Adapun ciri-ciri pidato adalah sebagai berikut:
  1. Isi materi harus jelas dan mudah dimengerti oleh pendengar;
  2. Materi yang disampaikam harus objektif;
  3. Berisi wawasan-wawasan baru yang mampu untuk menarik perhatian pendengar;
  4. Menciptakan klimaks atau penutup pidato dengan uraian penting;
  5. Memiliki tujuan yang jelas.
D. Fungsi Pidato
Adapun fungsi pidato adalah untuk:
  1. Mempermudah komunikasi antara atasan dan bawahan;
  2. Mempermudah komunikasi antar sesama anggota organisasi.



A. Pengertian Diskusi
Diskusi adalah pembicaraan antara dua orang atau lebih yang bertujuan untuk mendapatkan kesepakatan atau keputusan bersama yang berkaitan dengan suatu masalah. Biasanya dalam diskusi terdapat pimpinan diskusi, notulis (bertugas mencatat hasil diskusi), dan peserta diskusi.

B. Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Diskusi
  1. Mengemukakan pendapat dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
  2. Menyampaikan pendapat dengan kalimat yang singkat dan jelas.
  3. Menolak pendapat harus disampaikan dengan alasan yang logis.
  4. Menolak pendapat dengan tanpa menghina dan menyinggung perasaan.
  5. Menyampaikan pertanyaan dengan singkat dan jelas.
C. Laporan Hasil Diskusi
Dalam menyusun laporan diskusi, kamu harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
  • Laporan disusun secara sistematis;
  • Penyajian laporan harus objektif, aktual, dan faktual;
  • Penyusunan laporan harus menggunakan bahasa yang singkat dan jelas.
Penyusunan laporan diskusi harus sistematis, seperti berikut ini:
  1. Judul laporan harus mewakilli isi laporan.
  2. Kata pengantar.
  3. Daftar isi.
  4. Bab perencanaan diskusi.
  5. Bab pelaksanaan diskusi.
  6. Bab kesimpulan diskusi.
  7. Lampiran, biasanya berisi foto-foto hasil diskusi atau materi yang mendukung isi laporan.
D. Pengertian Karya Tulis
Karya Tulis adalah karangan ilmiah yang bersifat ilmu pengetahuan, tidak berprasangka, sistematis, dan didasarkan pada suatu penelitian dalam hubungannya dengan sebuah teori.
Ciri-ciri karya tulis adalah sebagai berikut:
  1. Hasil kajian dari laporan penelitian atau kegiatan di lapangan;
  2. Mengkaji masalah secara teoritis dengan menerapkam prinsip dan teori;
  3. Memperoleh data dari berbagai sumber yang akurat.
E. Susunan Karya Tulis
  • Pendahuluan, berisi masalah yang akan dibahas, latar belakang masalah, dan cara pemecahan masalah.
  • Isi dan pembahasan, berisi tentang kemampuan penulis dalam menjawab masalah-masalah dalam bab pendahuluan.
  • Kesimpulan, berisi tentang uraian yang tidak dijelaskan dalam bab isi.



A. Pengertian Resensi
Resensi adalah ulasan yang berisi tentang penilaian terhadap buku yang telah dibaca. Biasanya resensi dibuat untuk menyampaikan keunggulan dan kelemahan buku, karya sastra, atau karya seni kepada pembaca. Dalam penulisan resensi harus memperhatikan beberapa hal yaitu singkat, menyeluruh, objektif, dan tepat sasaran.

B. Unsur-unsur Resensi
Unsur-unsur resensi terdiri atas:
  1. Jenis buku, dalam hal ini penulis resensi terlebih dahulu harus mengklasifikasikan golongan buku yang diresensi termasuk fiksi atau nonfiksi.
  2. Latar belakang buku, berisi tentang format buku, gambar, cover, kertas yang dipakai, jenis huruf, tebal buku, dan informasi yang mendukung tentang fisik buku atau karya seni yang akan diresensi.
  3. Bahasa yang digunakan, dalam hal ini penulis resensi harus memperhatikan struktur kalimat, gaya bahasa, ungkapan, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan tata bahasa.
  4. Nilai-nilai buku, berisi tentang simpulan dari resensi buku yang memuat tentang layak tidaknya karya tersebut untuk dinikmati, dilihat, ataupun dibaca oleh peminatnya.



Pengertian Grafik dan Tabel
  • Grafik adalah gambar yang menerangkan naik turunnya suatu hasil, statistik, dan sebagainya.
  • Tabel adalah daftar informasi berupa nama atau bilangan yang disusun secara kronologis sehingga mudah dipahami.
  • Grafik dan Tabel biasanya untuk menyajikan data berupa angka agar ringkas dan lebih mudah dipahami.
Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memahami garfik dan tabel:
  1. Judul, melalui judul dapat diperkirakan isi atau data yang akan diungkapkan.
  2. Satuan, jenis satuan yang digunakan, misalnya jiwa, buah, dalam ribuan/jutaan, ekor, dan sebagainya.
  3. Isian kolom, kolom-kolom berisi rincian data. Kolom sangat penting untuk membantu kita membuat kesimpulan dari isi tabel.
  4. Sumber perlu dicantumkan, hal ini untuk memudahkan kita dalam menentukan keakuratan data dari tabel dan grafik.




A. Pengertian Puisi
Puisi adalah karya sastra yang diungkapkan dengan bahasa konotatif penuh makna, perbandingan, kata kiasan, dan perlambangan sehingga nampak indah didengar dan merdu untuk dilantunkan.

B. Unsur Puisi
1. Unsur Bentuk
Unsur bentuk meliputi bunyi yang terdiri atas Rima dan Irama.
  • Rima adalah sajak yang bunyinya berselang-seling, atau berulang baik dari awal, tengah, maupun akhir baris.
  • Irama adalah paduan bahasa yang menimbulkan unsur musikal, berupa alunan tinggi-rendah, kuat lemah yang mampu menimbulkan kemerduan, kesan dan suasana tertentu.
2. Unsur Diksi dan Bahasa Kias
  • Diksi adalah pilihan kata atau frase dalam karya sastra.
  • Bahasa Kias adalah rangkaian kata yang bermakna dengan tujuan mencapai efek tertentu. Seperti:
  1. Personifikasi, adalah bentuk kiasan yang menyamakan benda dengan manusia;
  2. Metafora, adalah bentuk kiasan yang menyatakan sesuatu sebanding dengan benda lain;
  3. Perumpamaan, adalah bentuk kiasan yang menyatakan suatu hal dengan hal lain dengan menggunakan kata-kata pembanding.
3. Unsur Citraan
Citraan adalah gambaran yang berkaitan dengan penglihatan, pendengaran, rabaan, pengecapan, penciuman, dan gerak.
4. Unsur Makna
Unsur Makna adalah unsur puisi yang bisa ditangkap melalui kepekaan batin dan daya kritis pembaca.

C. Jenis Puisi
Ada tiga jenis puisi, antara lain:
  1. Puisi Lama, adalah puisi rakyat yang tanpa pengarang atau anonim. Biasanya pengarang sangat terikat dengan aturan-aturan tertentu. Yang tergolong puisi lama adalah pantun, syair, dan gurindam;
  2. Puisi Baru, adalah puisi yang muncul pada tahun 1930-an. Yang tergolong puisi baru adalah sonata, oktaf, septima, sekstet, kuin, terzina, distikon, dan kuatren.
  3. Puisi Bebas, adalah puisi yang tidak terikat dengan kaidah-kaidah penulisan puisi.
D. Langkah-langkah Menulis Prosa
Puisi dapat ditafsirkan dalam bentuk prosa. Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
  1. Memparafrasekan puisi, dengan cara memberi penanda makna pada setiap kata yang digunakan oleh penyair;
  2. Menghubungkan kata-kata secara lugas, kias, dan lambang dengan tidak hanya mengandalkan pikiran;
  3. Memperhatikan penggunaan kata-kata abstrak, lukisan yang hidup, dan nilai-nilai yang dikandung.



A. Pengertian Novel dan Cerpen
  • Novel adalah karya sastra dalam bentuk prosa yang biasanya menceritakan kehidupan seseorang.
  • Cerpen adalah cerita pendek dalam prosa yang menyajikan kejadian yang berfokus pada satu aspek cerita pada kehidupan nyata.
B. Unsur Intrinsik Novel dan Cerpen
  • Tema adalah ide pokok yang menjalin isi cerita. Dalam hal ini, tema menyangkut dendam, kehidupan kerohanian, cinta kasih, keadilan, kesetiaan, persahabatan, dan lain sebagainya.
  • Alur adalah urutan kejadian yang sesuai dengan jalannya cerita.
  • Latar dan setting merupakan hubungan waktu, tempat, dan lingkungan sekitar yang mendasari suatu cerita.
  • Penokohan adalah gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita.
  • Sudut Pandang adalah posisi pengarang dalam menceritakan suatu peristiwa.
  • Amanat adalah sesuatu yang berisi nasihat yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca.
C. Unsur Ekstrinsik Novel dan Cerpen
Unsur ekstrinsik dapat berupa sikap, keyakinan, dan pandangan hidup pengarang yang mempengaruhi karya yang ditulisnya.



A. Pengertian Surat
Surat adalah komunikasi tertulis antara seseorang atau lembaga dengan orang lain atau lembaga lain.

B. Bagian Surat
Bagian-bagian surat terdiri atas:
  1. Kepala surat;
  2. Pembukaan surat, yang meliputi tanggal surat, nomor surat, lampiran surat, perihal surat, dan alamat surat;
  3. Isi surat;
  4. Penutup surat, meliputi salam penutup, tanda tangan dan nama terang, jabatan, tembusan jika ada.
C. Jenis-jenis Surat
Surat terdiri atas:
  1. Surat Resmi adalah surat yang digunakan dalam situasi resmi, misalnya surat dinas dan perdagangan;
  2. Surat tidak Resmi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan tidak resmi, seperti surat anak kepada orang tuanya.



A. Pengertian Drama
Drama adalah cerita yang ditampilkan dalam bentuk dialog atau percakapan disertai dengan aksi dalam pementasan.

B. Unsur-unsur Drama
Unsur-unsur drama antara lain:
  1. Tema adalah pokok pikiran yang mendasari suatu cerita yang akan diperankan dalam drama tersebut;
  2. Tokoh adalah pelaku sebagai pemeran dalam dialog yang mengekspresikan isi cerita dan jalannya peristiwa;
  3. Latar adalah tempat atau lingkungan untuk mengekspresikan diri tokoh sesuai dengan kronologis peristiwa berdasarkan ide cerita tersebut;
  4. Plot adalah pengembangan peristiwa dramatis dengan cara munculnya motivasi-motivasi berkenaan dengan karakter tokoh.
C. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Drama
Cerita drama juga terdapat tema, amanat, karakteristik tokoh, alur, dan latar cerita. Dalam drama tidak terdapat unsur sudut pandang karena drama merupakan seni bertutur langsung.
Ciri khas drama biasanya dilakukan secara dramatis melalui akting pemain, kostum, dan dekorasi panggung.




Sumber: ebook/http://pak-anang.blogspot.com

Editor: SowongFana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar