Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan

Kamis, 09 Agustus 2018

Puisi : Rindu ini

Sejuta makna ku rangkai
Sejuta harapan ku dengungkan
Apakah masih ada disana
Apakah sunyi itu mengetahuinya

Di relung gelap ku berada
Tak ada satupun yang mengetahui
Bahwa ku mengharapkannya
Berada disisi jiwa yang tersayat

Datang cahaya menyinari
Dari titik kecil dikejauhan
Ku coba perhatikan perlahan
Semakin lama semakin mendekat

Kini ragaku didekap sinarnya
Tak lagi kesepian mendera
Ternyata cahaya itu menggodaku
Untuk segera beranjak dari palung sepi

Kini diriku tersadar dari hayalan
Tak nampak lagi dari dekapan
Cahaya yang sempat menemani
Tak lagi bersama disisi jiwa

Kenapa hanya sesaat kau datang
Kini kau kembali pergi
Entah kemana ku mencarimu
Ku kesepian bersama rindu ini

Rindu yang teramat menyiksa
Tak sanggup ku kalau harus begini
Menanggung beban rindu didada
Rindu yang tiada satu pun tahu

Bahwa ku ingin mengungkapkan
Segala rindu dan resah hati
Sampai-sampai ku tak sadar
Bahwa diri ini masih bernafas

Kan ku lanjutkan langkahku
Atas rahmat Tuhan ku percaya
Bahwa hati pun tetap milikNya
Tak mungkin egois dengan takdir

Tuhan Maha Melihat
Tuhan Maha Mendengar
Dialah Sang Pencipta
Segala apa yang ada

Biarlah rindu ini bersamaku
Mungkin hanya aku dan Tuhan saja yang tau
Bersama harapan dan doa kupanjatkan

Semoga nantinya kan terobati
Siksaan rindu yang mendalam
Semoga kan datang bahagia
Tuk menyirami gersangnya hati ini................

Minggu, 05 Agustus 2018

Puisi : Mentari Tak Lagi Tersenyum

Sepanjang hari selalu ada cahayamu
Tak lelah kau selalu menerangi setiap hembusan napas penghuni kenyataan hidup

Tak pernah kau mengeluh tentang segala macam rupa keadaan
Terik sinarmu selalu memberi semangat kepada semua mahluk Tuhan

Dari timur ke barat kau melayang di langit biru yang membentang
Semua dapat melihat kilauan cahaya keikhlasan darimu

Atas Rahmat Tuhan semuanya berjalan pada jalurnya
Hanya saja semakin lama semakin tak beraturan manusia yang kau sinari

Mereka telah larut dalam nafsu yang menjerat dan menerkam perlahan tanpa disadari
Sang pujangga pun ikut gelisah melihat semua itu

Kini engkau semakin bersedih dengan para manusia yang semakin menjadi-jadi

Dulu kau selalu mengawali hari dengan senyuman saat semua manusia bersiap bangun dan beranjak dari mimpi tuk memulai hari yang penuh cahayamu

Tetapi kini kilau sinarmu semakin lama semakin tertutup kabut kelam akibat dosa-dosa diberbagai penjuru nafas kehidupan

Kini engkau kehilangan senyummu.......

Rabu, 01 Agustus 2018

Puisi : Engkau Yang Ku Puja

Beragam warna dan kisah pernah ku lalui, semuanya tak pernah membuatku merasa benar-benar bahagia...

Entah siang dan malam yang selalu menyaksikanku dalam dekapan rindu yang teramat menyiksa...

Seperti tak ada lagi obat yang mampu tuk menyembuhkan penyakit rindu yang teramat mencengkeram lubuk hati...

Pernah ku mencoba tuk melupakan tatapan wajah didalam bayang-bayang indah itu, tetapi selalu saja tak bisa...

Andai kau hadir disisiku saat ini, mungkin kan sembuh rindu yang teramat sangat menyiksa diri...

Wahai pujaanku semoga engkau disana tahu bahwa kusangat merindukanmu...

Lewat syair ini semoga dapat tersampaikan segala rindu yang tercurah agar sampai kepadamu disana melalui angin kesetiaan yang berhembus............

Puisi : Harapan Yang Bimbang

Sudah sangat lama ku tak banyak melakukan berbagai aktivitas, banyak sekali momen yg ku lewatkan.

Dalam benakku banyak sekali keinginan dan ungkapan yg tak pernah bisa tuk diungkapkan dan tersampaikan.

Bosan bosan dan bosan.. Itulah rasa yg selalu menyelimuti dan menjerat diri hingga tak terasa telah lama jasad ini berkubang didalam nestapa tanpa tepi.

Andai waktu dapat ku putar ulang kembali, pasti ku akan sangat bersyukur kepada Tuhan yg telah mengizinkanku tuk kembali kesana.

Harapan akan sebuah perubahan selalu kupanjatkan didalam setiap detak jantungku.

Mungkin Tuhan pun jijik melihat wajah kotorku yg penuh dengan dosa dan hitam yg pernah ku perbuat.

Berandai-andai jikalau dahulu ku tak melakukan keputusan krusial dan menyakitkan itu, pastilah sekarang tak mungkin seperti ini jadinya.

Tuhan... Maafkanlah segala yg ada pada diriku, hanya kepadaMu tempatku mengadu, terlalu lemah dan payah diri ini dalam menjalani kerasnya hidup.

Engkau Maha Mendengar dan Maha Melihat, kabulkanlah doaku dan segala hajatku.......