Jumat, 27 Juli 2018

Tutorial : Rokok Tradisional

Meracik Rokok Tradisional

Bagi para pecinta rokok atau penyuka tembakau adalah salah satu kebiasaan yang kebanyakan dipandang kurang baik dalam segi kesehatan dan medis tetapi disini ane mau berbagi tips bagi perokok aktif bahkan berkategori berat tentang cara merokok berbobot tetapi tidak terlalu menguras kantong.
Bagi kalangan perokok, rokok sudah menjadi salah satu hal yang wajib untuk menemani dikala sedang bersantai ria ataupun nongkrong bersama teman sesama perokok, tetapi kadangkala bagi kaum menengah kebawah merokok satu bungkus untuk setiap harinya adalah hal yang tak bisa sesering mungkin, mengingat budget yang tergolong pas-pasan bahkan kadang dikala kantong kering sedang melanda, disitulah hasrat untuk menikmati rokok pun menjadi terkendala, kalau sedang nongkrong bareng teman-teman si belum sampai meminta pasti sudah ditawari jika temannya juga perokok. Tetapi bagaimana kalau sedang sendirian dirumah tetapi tidak punya uang tuk membeli rokok, ya jadinya bingung sendiri. Perlu diingat disini bukan mau mengajak tuk jadi perokok, hanya akan berbincang sedikit mengenai hal yang berkaitan dengan rokok.

Pernahkah anda mendengar tentang istilah ROKOK TINGWE, ya, rokok tingwe adalah istilah singkatan dari bahasa jawa yang berarti nglinTING deWE, atau jika diindonesiakan adalah menggulung sendiri, mungkin khusus bagi orang desa tak asing dengan rokok tingwe ini, kalau ditempat saya si biasa disebut dengan LINTINGAN, hehe....

Nah, disaat KANKER (KANtong KERing) mungkin akan jadi solusi bagi perokok aktif bahkan berat untuk menikmati zat candu nikotin yang berasal dari asap pembakaran rokok tsb.

Bahan-bahan :
1. Tembakau rajang
  Biasanya kebanyakan diwarung tersedia dan dijual dengan harga yang relatif murah, harga biasanya berkisar mulai dari Rp. 3.000-an untuk harga ecer tergantung kualitas varian tembakau rajang tsb, bentuknya irisan kotak kecil yang dibungkus plastik.
2. Cengkeh
  Cengkeh sebagai bumbu tembakau rajang.
3. Kemenyan
  Tergatung selera dalam memilih dan memberi pada racikan rokok tingwe.
4. Garet
  Kertas rokok, banyak jenis dan variannya, tergantung dari selera masing-masing, kalau yang biasa/standar adalah yang berwarna hijau pada sampul kertas rokok tingwe.
5. Klembak
  Kalau ini adalah bumbu tambahan, memang tak banyak yang menggunakan bumbu ini, tetapi menurut penuturan yang biasa memakai klembak ini, ada sensasi yang cukup berbeda dan memberikan aroma wangi yang khas dan cukup berat pada penghirupan.

Cara peramuan :
1. Ambil selembar garet (kertas rokok) lalu letakkan dilantai/dipapan yang datar (bagi pemula), kalau yang sudah profesional biasanya diletakkan ditelapak tangan sebelah kiri, bagi orang kidal ya letakkan ditelapak tangan kanan.
2. Lalu cuil/sempal sedikit tembakau rajang sesuai dengan ukuran garet (kertas rokok), lalu suir-suir cuilan tembakau tadi dalam bentuk suiran kecil memanjang, letakkan dan posisikan suiran tadi dari ujung meruncing keujung lainnya (agar mudah dalam proses penggulungan nantinya), ratakan suiran dan sedikit ditekan dengan jari agar suiran menjadi tertata rapih dan ketal.
3. Lalu letakan Cengkih sedikit demi sedikit diatas suiran tadi dengan merata, usahakan tak terlalu banyak cengkeh agar nantinya aroma tembakaunya tak hilang, cukupkan sekitar 1/4 dari suiran yang telah tertata tadi.
4. Lalu tambahkan kemenyan, caranya hampir sama dengan menambahkan cengkeh tadi, hanya saja frekuensinya seperti garis lurus dan tepat berada ditengah tumpukan cengkeh dan suiran tembakau tadi.
5. Untuk klembak, biasanya tak memakai cengkeh, hanya suiran tembakau, kemenyan lalu klembak pada umumnya. Peletakkan klembak pun hampir sama caranya dengan peletakkan kemenyan.
6. Terakhir, gulung secara perlahan Garet (kertas rokok) dengan jari dua tangan, usahakan jangan sampai berceceran keluar dari garet dan sambil ditekan tatanan racikan tadi dengan menggunakan jari saat proses penggulungan agar ketal dan padat hasil dari gulungan. Setelah selesai, bila bentuknya seperti kerucut berarti anda telah berhasil, nantinya ujung lancipnyalah yang berfungsi sebagai tempat menghisap dan ujung lainnya sebagai pembakaran.
7. Jika setelah selesai menggulung tetapi bentuk gulungan agak sedikit ringsek atau tak halus bentuknya, bisa ditambahkan satu lagi garet (kertas rokok) lalu gulung untuk mendouble gulungannya.
8. Rokok Tingwe siap dinikmati, bisa ditambah segelas kopi untuk menambah kesan nikmat saat bersantai.

Jika dikalkulasi, tidak sampai menghabiskan budget yang terlalu banyak, sangat cocok disaat kantong sedang krisis moneter, hehe..... Bayangkan tidak sampai Rp. 15.000-an anda sudah bisa berhemat selama sekitar satu minggu untuk rata-rata lama habis seperangkat alat TINGWE tsb. Dan tentunya itu semua bagi yang berselera terhadap Rokok Tingwe, jika 1 bungkus rokok habis dalam satu hari, berapa kocek yang akan dihabiskan dalam 1 minggu atau bahkan 1 bulan. Ya tentunya, bagi yang sedikit mau berhemat Rokok Tingwe bisa menjadi solusi, soal tingkatan berat kenikmatannya memang akan lebih puas bagi penikmat Tingwe ulung profesional dibanding dengan rokok.

Itulah sedikit tutorial mengenai Rokok Tradisional (Tingwe/nglinTING deWE), utamanya bagi kalangan masyarakat smoker pedesaan Rokok Tingwe sangat familiar dan kesehariannya memang kebanyakan NGELINTING..... :-)

Sekian............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar