Selasa, 15 Januari 2019

Rangkuman Materi Pelajaran Geografi SMA Sederajat

Gambar: Bentanganlahan026.wordpress.com


A. Pengertian Geografi
Geografi berasal dari kata "geographein" yang artinya gambaran muka bumi. Jadi, geografi adalah suatu ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan menggunakan sudut pandang wilayah dan lingkungan dalam konsep keruangan.
Objek ilmu grografi dibagi dua, yaitu:

  1. Objek Formal: adalah pendekatan keruangan, pendekatan kewilayahan, dan pendekatan kelingkungan; dan
  2. Objek Material: adalah macam-macam fenomena geosfer (atmosfer, hidrosfer, litosfer, biosfer, dan antroposfer).
B. Aspek Geografi
Ada 2 aspek utama yang dipelajari dalam geografi, yaitu sebagai berikut:
  1. Aspek Fisik, adalah fenomena geosfer yang berhubungan dengan keadaan alamiah, keadaan bentuk muka bumi, perairan, keadaan udara, potensi muka bumi, tumbuhan, dan hewan; dan
  2. Aspek Sosial, adalah permasalahan yang berhubungan dengan aktivitas manusia sebagai makhluk sosial.
C. Pendekatan Geografi
Pendekatan geografi terbagi menjadi tiga, antara lain sebagai berikut:
  1. Pendekatan Keruangan, adalah ciri khas ilmu geografi. Analisis dalam sudut pandang keruangan ini dibagi 3 aspek, yaitu pendekatan topik, pendekatan aktivitas manusia, dan pendekatan regional;
  2. Pendekatan Kelingkungan, adalah sesuatu yang berhubungan erat dengan lingkungan tempat tinggal manusia; dan
  3. Pendekatan Kompleks Kewilayahan, adalah pendekatan yang menekankan adanya hubungan antarwilayah. Contohnya adalah perdagangan antarnegara timbul karena perbedaan kebutuhan antarnegara dan komoditas.
D. Konsep Geografi
  • Lokasi adalah letak, berhubungan dengan tempat.
  • Jarak adalah jarak antar suatu wilayah dengan wilayah lain.
  • Keterjangkauan adalah kondisi medan, ketersediaan sarana transportasi, dan komunikasi suatu wilayah.
  • Pola adalah susunan, bentuk, dan persebaran fenomena (alami/sosial budaya).
  • Morfologi adalah bentuk lahan.
  • Aglomerasi adalah persebaran yang cenderung mengelompok.
  • Nilai Kegunaan adalah nilai guna.
  • Interaksi/Interdep Endensi adalah hubungan, saling mempengaruhi, timbal-balik.
  • Diferensiasi Areal adalah perbedaan wilayah.
  • Keterkaitan Ruang adalah keterlaitan persebaran antarfenomena.
E. Prinsip Dasar Geografi
  • Distribusi adalah persebaran fenomena geografi.
  • Interelasi adalah keterlaitan antara manusia dengan alam.
  • Deskripsi adalah penjelasan fenomena yang ada di bumi.
  • Korologi adalah kondisi suatu wilayah (perpaduan distribusi, interelasi, deskripsi).

F. Cabang Ilmu Geografi
  • Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dan kehidupannya (ras, budaya).
  • Botani adalah ilmu yang mempelajari tumbuh-tumbuhan.
  • Demografi adalah ilmu yang mempelajari perkembangan penduduk (persebaran, susunan).
  • Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan (lapisan, struktur).
  • Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk muka bumi dan prosesnya.
  • Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air permukaan (sungai, rawa, danau) dan air tanah.
  • Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari iklim.
  • Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari cuaca.
  • Oseanografi adalah ilmu yang mempelajari lautan.
  • Zoologi adalah ilmu yang mempelajari hewan.


A. Proses Terjadinya Bumi
1. Teori Pergeseran Benua menjelaskan bahwa semua benua berasal dari satu daratan yang disebut pangea yang terpecah akibat pergeseran secara perlahan ke arah ekuator dan barat benua.
Teori ini dikemukakan oleh Wagener dengan asumsi sebagai berikut:
  • Sebagian belahan bumi selatan tertutup es (seperti di wilayah Afrika Selatan, India, dan Selandia Baru).
  • Kesamaan struktur geologi batuan di Eropa Barat dengan Amerika Utara, dan Afrika Barat dengan Afrika bagian selatan timur.
  • Greenland semakin mendekat ke Amerika Utara.
2. Teori Kontraksi menjelaskan bahwa bumi mengalami penyusutan dan pengkerutan akibat pendinginan. Dalam kurun waktu yang lama terbentuk pegunungan dan lembah. Teori ini dikemukakan oleh Descartes.
3. Teori Pegunungan menjelaskan bahwa bumi terbentuk bukan karena bencana alam. Teori ini dikemukakan oleh Edwar Suess.
4. Teori James Dana menjelaskan pemandangan alam yang terjadi akibat pelapukan dan erosi.

B. Lapisan Bumi
1. Litosfer (Kerak Bumi), memiliki ciri-ciri sebagai berikut:











2. Astenosfer (Mantel Bumi), memiliki ciri-ciri sebagai berikut:





3. Barisfer (Inti Bumi), memiliki ciri-ciri sebagai berikut:







C. Proses Terjadinya Tata Surya
Berikut ini adalah beberapa teori mengenai proses terjadinya tata surya:

1. Teori Kabut oleh Immanuel Kant
Teori ini mengungkapkan bahwa tata surya pada awalnya terdapat gumpalan kabut yang lama kelamaan di bagian tengahnya membentuk gunpalan gas yang kemudian membentuk matahari dan planet lainnya.

2. Teori Planetesimal oleh Thomas Chamberlin
Teori ini menjelaskan bahwa matahari telah ada pada awalnya, lalu ada bintang yang mendekat dan terjadilah penarikan massa matahari oleh bintang. Massa matahari yang terhambur inilah yang nantinya membentuk planet.

3. Teori Pasang Surut oleh Jeans dan Jefreys
Teori ini memiliki kesamaan dengan teori Planetesimal, bedanya massa matahari yang tertarik bintang membentuk tonjolan dan membeku yang nantinya menjadi planet.

4. Teori Awan Debu oleh Weizsaeker dan Kniper
Teori ini menyatakan bahwa tata surya berasal dari gumpalan gas dan debu yang membentuk cakram di bagian tengah dan tipis di pinggirnya. Bagian tengah membentuk matahari (karena menekan sehingga panas dan pijar) sementara pinggirnya membentuk planet (karena berputar dengan cepat).

5. Teori Nebula oleh Laplace
Laplace menyatakan bahwa tata surya berasal dari gumpalan gas yang bersuhu tinggi dan berputar sangat cepat sehingga menyebabkan sebagian darinya terlempar dan membeku membentuk planet.

D. Teori Tentang Tata Surya
Berikut adalah beberapa teori tentang tata surya:

1. Teori Geosentris oleh Ptolomeus
Teori ini menyatakan bahwa semua benda angkasa termasuk matahari beredar mengelilingi bumi sebagai pusat tata surya/porosnya.

2. Teori Heliosentris oleh Copernicus
Teori ini menyatakan bahwa matahari merupakan pusat tata surya dan planet-planet mengelilingi matahari.

3. Teori Kepler yang biasa dikenal dengan Hukum Kepler.

4. Kepler membagi teorinya menjadi 3, yaitu sebagai berikut:
  • Hukum Kepler l menyatakan bahwa semua planet beredar mengelilingi matahari dengan lintasan berbentuk kelips dan matahari berada di salah satu titik apinya;
  • Hukum Kepler ll menyatakan bahwa dalam periode yang sama, garis hubung antara matahari dengan planet membentuk bidang-bidang yang sama luasnya;
  • Hukum Kepler lll menyatakan bahwa pangkat dua periode sebuah planet mengelilingi matahari, berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak rata-rata ke matahari.
E. Benda Angkasa
1. Galaksi Bimasakti (Milkway), terdiri atas:
  • Matahari sebagai pusat tata surya. Matahari memiliki tiga bagian yaitu inti matahari, fotosfer (bola matahari), dan atmosfer matahari;
  • Planet dalam, yang terdiri dari: Merkurius, Venus, Bumi;
  • Planet Luar, yang terdiri dari: Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
2. Bintang adalah benda langit yang mengeluarkan cahaya sendiri.
3. Komet adalah bintang berekor.
4. Meteor adalah pecahan planet/bintang yang melayang di angkasa.

F. Revolusi dan Rotasi
1. Revolusi adalah periode suatu planet mengelilingi matahari. Kala revolusi bumi adalah satu tahun, tepatnya 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik.

Akibat revolusi bumi adalah sebagai berikut:
  • Perbedaan panjang siang dan malam;
  • Pergantian musim;
  • Gerak semu tahunan matahari.
2. Rotasi adalah periode perputaran sebuah planet pada porosnya. Kala rotasi bumi adalah 24 jam.

Akibat rotasi bumi adalah sebagai berikut:
  • Terjadinya siang dan malam;
  • Peredaran semu benda angkasa;
  • Perbedaan waktu;
  • Pembelokan arah angin.







A. Batuan dalam Litosfer
1. Batuan Beku terbentuk karena adanya pembekuan magma yang keluar akibat proses pendinginan.

Batuan beku terdiri atas tiga macam, antara lain:
  • Batuan beku dalam (abisis, plutonis) terjadi karena pembekuan magma di dalam kulit bumi.
Contoh: batu granit, diorit, gabro, dan perodotit.
  • Batuan beku korok (hypoabisis) terjadi karena pembekuan magma di celah-celah/ retakan bumi.
Contoh: batu granit porfirit, seinit porfirit, dan porfir gabro.
  • Batuan beku luar (effusif) terjadi pembekuan magma setelah mencapai permukaan.
Contoh: andesit, basalt, riolit, obsidian.

2. Batuan Sedimen terbentuk karena terjadinya pelapukan batuan yang kemudian terendapkan hingga membentuk batuan.

a. Berdasarkan proses terjadinya, dibagi menjadi:
  1. Sedimen Klastik/Mekanik adalah diangkut dari tempat asal kemudian diendapkan tanpa mengalami proses kimiawi. Misalnya: batu breksi (kerikil dengan sudut tajam), konglomerat (kerikil dengan sudut tumpul);
  2. Sedimen Kimiawi adalah endapan hasil pelarutan kimiawi. Misalnya: batu garam;
  3. Sedimen Organik adalah batuan yang dipengaruhi unsur organik. Contoh: batu bara dan batu gamping;
b. Berdasarkan tenaga pengangkutnya, dibagi menjadi:

  1. Sedimen Aquatic terjadi karena diendapkan oleh air. Contoh: batu pasir, lumpur;
  2. Sedimen Aeolis terjadi karena diendapkan oleh angin. Contoh: tanah loss, pasir.
  3. Sedimen Glacial terjadi karena tenaga gletser. Contoh: morena, tanah lim;
  4. Sedimen Marine terjadi karena oleh air laut. Contoh: delta.
c. Berdasarkan tempat diendapkannya, dibagi menjadi:
  1. Sedimen Teritis terjadi di darat. Contoh: tanah loss, batu tuff, breksi;
  2. Sedimen Fluvial terjadi di dasar sungai. Contoh: pasir.
  3. Sedimen Marine terjadi di dasar laut. Contoh: batu karang, batu garam;
  4. Sedimen Palludal/Limnis terjadi di rawa/danau. Contoh: gambut, tanah lim;
  5. Sedimen Glacial terjadi di daerah es. Contoh: batu morena;
  6. Sedimen Marginal terjadi di pantai.
3. Batuan Metamorf/Malihan adalah batuan beku endapan yang berubah sifatnya karena pengaruh suhu tinggi, tekanan, dan waktu.
  1. Batuan Metamorf Kontak terjadi karena adanya kontak atau pengaruh suhu tinggi atau dekat dengan magma. Contoh: marmer dari batu kapur.
  2. Batuan Metamorf Dinamo terjadi karena adanya tekanan lapisan di atasnya dalam waktu lama. Contoh: batu sabak dari tanah liat antrasit.
  3. Batuan Metamorf Pneumatolistis terjadi karena pengaruh suhu tinggi, tekanan di sekitarnya dan waktu yang lama serta masuknya unsur lain. Contoh: batu permata.
B. Tenaga Pembentuk Bumi
1. Tenaga Endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen meliputi vulkanisme dan Tektonisme.

a. Vulkanisme adalah peristiwa naiknya magma dari perut bumi, baik disebut intrusi magma maupun ekstrusi magma.
1). Intrusi Magma terjadi bila naiknya magma masih berada di dalam lapisan kulit bumi.
Intrusi magma menghasilkan bentuk sebagai berikut:
  • Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dapur magma;
  • Lakokit adalah magma menerobos lapisan kulit bumi dan mendesak lapisan atasnya, berbentuk cembung dan datar dibawahnya;
  • Sill adalah magma masuk di antara dua lapisan dan membeku membentuk lempeng memanjang;
  • Diatrema adalah magma yang membeku pada pipa/gang, berbentuk silinder memanjang dari dapur magma ke mulut kawah;
  • Gang (Korok) adalah magma yang memotong lapisan kulit bumi dengan bentuk pipa/lempeng setelah membeku; dan
  • Apolisa adalah cabang gang.
Intrusi magma yang memotong perlapisan batuan di atasnya menghasilkan bentuk sebagai berikut:

  • Dike adalah pluton yang memotong tegak lurus perlapisan batuan sedimen di atasnya;
  • Vein Volkanik (neck = plug) adalah akar gunung api yang telah tererosi;
  • Ring Dike (dike yang melingkar).
2). Ekstruksi Magma terjadi bila naiknya magma sudah mencapai permukaan.
Bentuk ekstruksi magma adalah sebagai berikut:

☆ Ekstruksi magma berdasarkan erupsi (letusan), terdiri atas:
  • Erupsi Eksplosif adalah magma yang keluar dengan menimbulkan ledakan;
  • Erupsi Efusif adalah magma yang keluar hanya meleleh.
☆ Erupsi berdasarkan bentuk lubang, terdiri atas:
  • Erupsi Linear adalah erupsi yang terjadi pada lubang yang memanjang;
  • Erupsi Sentral adalah erupsi akibat magma keluar melalui lubang yang kecil;
  • Erupsi Areal adalah erupsi yang membentuk kawah yang sangat luas.
b. Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi baik mendatar maupun vertikal sehingga menyebabkan perubahan muka bumi.

1. Tenaga Endogen dibedakan menjadi:

  • Epirogenesa adalah gerakan pengangkatan dan penurunan benua yang relatif lambat terjadi pada areal yang sangat luas;
  • Orogenesa (gerakan pembentukan pegunungan) merupakan terbentuknya lipatan, patahan, dan rekahan yang relatif cepat pada areal yang sempit.
b. Gempa Bumi (seisme) adalah getaran kulit bumi akibat dari pelepasan energi dari dalam bumi.









Berdasarkan faktor penyebabnya terdiri atas:
  1. Gempa Tektonik adalah gempa yang terjadi akibat tenaga tektonik seperti pergeseran sesar, tumbukan lempeng;
  2. Gempa Vulkanik adalah gempa yang terjadi karena letusan gunung berapi;
  3. Gempa Runtuhan adalah gempa akibat dislokasi dalam perut bumi.
Berdasarkan episentrumnya terdiri atas:
  1. Gempa Linier adalah gempa yang memiliki episentrum pada garis;
  2. Gempa Sentral adalah gempa yang memiliki episentrum pada titik.
Berdasarkan letak episentrumnya, terdiri atas:
  1. Gempa Laut adalah gempa yang terjadi di dasar laut;
  2. Gempa Darat adalah gempa yang terjadi di darat.
Rumus Laska untuk menentukan letak episentrum:






Berdasarkan letak hiposentrumnya, terdiri atas:
  1. Gempa Dangkal adalah gempa dengan kedalaman hiposentrum < 100 km;
  2. Gempa Menengah adalah gempa dengan kedalaman hiposentrum 100-300 km;
  3. Gempa Dalam adalah gempa dengan kedalaman hiposentrum 300 km.
Berdasarkan jarak hiposentrumnya, terdiri atas:







2. Tenaga Eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi. Tenaga eksogen antara lain adalah sebagai berikut:

a. Pelapukan adalah penghancuran massa batuan yang dipengaruhi oleh struktur batuan, iklim, topografi, dan faktor biologis. Pelapukan meliputi:
  1. Pelapukan Fisik adalah pelapukan pengaruh tenaga eksogen (suhu, sinar matahari, curah hujan) yang berulang-ulang dalam waktu lama. Contoh: tanah vulkanis;
  2. Pelapukan Kimiawi adalah penghancuram batuan melalui proses kimiawi. Contoh pelapukan batuan kapur yang akan membentuk stalaktit yang menggantung pada lubang gua;
  3. Pelapukan Organik adalah pelapukan yang disebabkan oleh tumbuhan, hewan, dan manusia.
b. Erosi adalah hilangnya atau terkikisnya tanah dari suatu tempat yang diangkut oleh air, angin, atau gletser ke tempat lain.

Jenis-jenis erosi dibagi menjadi 3, yaitu sebagai berikut:
1). Erosi oleh air hujan (Ablasi), ada 7 macam, antara lain sebagai berikut:
  • Erosi Percik (splash erosion) terjadi karena percikan air (hujan);
  • Erosi Lembar (sheet erosion) adalah proses pengangkutan lapisan tanah yang hampir merata di tanah permukaan;
  • Erosi Alur (nil erosion), terjadi karena air terkonsentrasi mengalir pada tempat-tempat tertentu di permukaan tanah sehingga membentuk alur;
  • Erosi Parit (gully erosion), adalah proses terjadinya sama dengan erosi alur tetapi tenaga erosinya berupa aliran limpasan dan alur-alur terbentuk V parit atau U yang tidak hilang;
  • Erosi Mudik (headward erosion), adalah erosi yang menyebabkan lembah parit menjadi panjang ke arah hulu;
  • Erosi Vertikal (subsurface erosion), adalah erosi yang menyebabkan lembah menjadi bertambah dalam; dan
  • Erosi Lateral, adalah erosi yang mengikis tepi sungai, melebarkan lembah dan menyebabkan meandering.
1) Erosi yang terjadi oleh air laut disebut Abrasi.
2) Erosi yang terjadi oleh es/gletser disebut Eksarasi.
3) Erosi yang terjadi oleh angin biasanya terjadi di daerah gurun disebut Deflasi.

C. Bentuk Muka Bumi
1. Relief daratan berupa:
  • Gunung adalah bentuk tanah yang menonjol di atas wilayah sekitarnya.
  • Pegunungan adalah jajaran gunung yang membentang di atas wilayah sekitarnya.
  • Dataran Tinggi/Plato adalah dataran yang memiliki tinggi antara 200-700 m.
  • Peneplain adalah puncak gunung yang baru terbentuk karena tenaga eksogen, berupa pegunungan yang hampir datar.
  • Dataran Rendah adalah dataran yang memiliki tinggi antara < 200 m.
  • Bukit adalah bentang alam yang memiliki permukaan tanah yang lebih tinggi dari permukaan tanah di sekelilingnya.
  • Lembah adalah wilayah bentang alam yang dikelilingi oleh pegunungan atau perbukitan yang biasanya luasnya dari beberapa kilometer persegi sampai mencapai ribuan kilometer persegi.
2. Relief dasar laut.









  • Trench (palung laut) adalah lembah yang terletak di dasar laut.
  • Lubuk (basin laut) adalah dasar laut yang dalam.
  • Ambang Laut adalah bukit yang terletak di dasar laut.
D. Jenis-jenis Gunung Api
Gunung api dapat dibedakan berdasarkan bentuknya.
Berikut adalah bentuk-bentuk gunung api:

1. Berdasarkan tipe letusan, antara lain sebagai berikut:
  • Tipe Hawaii, memiliki ciri-ciri berupa letusan, letupan, dan lelehan, dapur magma dangkal, tekanan gas rendah, dan lava cair;
  • Tipe Stromboli, memiliki ciri-ciri letusan berupa letupan dan lelehan, tekanan gas sedang, biasanya meletus secara periodik, dan mengeluarkan lava disertai born dan lapili. Contohnya Gunung Raung yang terletak di Jawa Timur;
  • Tipe Vulkano, ada dua macam yaitu:
  1. Vulkano Lemah, memiliki ciri-ciri berupa tekanan gas sedang, dapur magma dangkal, letusan mengeluarkan material padat. Contohnya adalah Gunung Semeru di Jawa Timur;
  2. Vulkano Kuat, memiliki ciri-ciri berupa tekanan gas tinggi, dapur magma dalam, dan letusan kuat.
  • Tipe Merapi, memiliki ciri-ciri berupa letusan berupa hembusan gas, lava kental, dapur magma dangkal, dan tekanan gas rsndah;
  • Tipe Perret, memiliki ciri-ciri antara lain letusan paling hebat, dapur magma sangat dalam, tekanan gas sangat tinggi, lava yang keluar biasanya kental. Contohnya adalah letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883;










2. Berdasarkan sifat erupsinya, antara lain dapat dibagi sebagai berikut:

  • Gunung Api Strato, memiliki ciri-ciri antara lain berbentuk kerucut, badannya berlapis, biasanya letusan dan lelehan silih berganti, material hasil erupsi tertimbun di sekitar kepundan;
  • Gunung Api Perisai, memiliki ciri-ciri antara lain berbentuk landai seperti perisai, lava yang dikeluarkan sangat cair, tekanan gas rendah, dapur magma dangkal, dan magma keluar secara efusif. Contohnya adalah Gunung Kilanea dan Gunung Mauna Kea di kepulauan Hawaii;
  • Gunung Api Maar, memiliki ciri-ciri antara lain biasanya letusan hanya sekali, material letusan membentuk tanggul di sekitar kepundan sehingga membentuk danau dan bersifat eksplosif. Contohnya adalah Ranu Klakah yang terbentuk dari kepundan Gunung Lamongan di Jawa Timur.


A. Pengertian Biosfer
Biosfer adalah tempat tinggal makhluk hidup (hewan dan tumbuhan) dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

B. Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna
1. Faktor penyebab persebaran, terdiri atas:
  • Tekanan Populasi, terjadi persaingan dalam biosfer sehingga mengakibatkan hewan melakukan migrasi untuk bertahan hidup;
  • Adanya habitat baru bagi hewan dan tumbuhan.
2. Sarana persebaran terdiri atas angin, udara, dan air;
3. Hal-hal yang menghambat persebaran flora dan fauna antara lain adalah:
  • Iklim, berhubungan dengan kemampuan adaptasi makhluk hidup pada suhu udara, kelembapan udara, dan curah hujan;
  • Tanah, berhubungan dengan kesuburan tanah, hidrologi, dan aerasi tanah;
  • Geografi/Topografi muka bumi; dan
  • Biologis, berhubungan dengan ketersediaan makanan dan persaingan antarmakhluk hidup.
C. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
1. Persebaran Flora di Indonesia
  • Hutan hujan tropis, biasanya terdapat di daerah dengan curah hujan tinggi. Flora jenis ini tersebar di Sumatra, Kalimantan, dan Papua.
  • Hutan Musim, ada di daerah yang dipengaruhi iklim musim. Biasanya dikenal dengan nama hutan homogen (hutaj yang terdiri atas satu tumbuhan). Flora jenis ini tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat.
  • Hutan Bakau, terdapat di daerah dataran rendah dan daerah pantai yang banyak lumpur. Flora ini tersebar di pantai utara Jawa, pantai Kalimantan, pantai timur Sumatra, dan pantai selatan Papua.
  • Hutan Stepa/Sabana, terdapat di daerah dengan curah hujan rendah. Hutan sabana adalah padang rumput (stepa). Flora jenis ini tersebar di daerah Nusa Tenggara.
2. Persebaran Fauna di Indonesia
  • Fauna Asiatik/Fauna Oriental, terdapat di wilayah barat. Fauna ini memiliki kesamaan dengan fauna Asiatik. Contohnya adalah harimau, gajah, dan badak.
  • Fauna Wallacea/Fauna Peralihan terdapat di wilayah tengah merupakan campuran Asiatik dan Australis. Contohnya adalah komodo, anoa, babi, dan rusa.
  • Fauna Australian, terdapat di wilayah timur. Fauna ini memiliki kesamaan dengan fauna Australis. Contohnya adalah cenderawasih, kasuari, dan binatang berkantung.
Klasifikasi persebaran flora di dunia dipengaruhi oleh cahaya, curah hujan, suhu, angin, dan sifat hujan.

3. Persebaran Flora di Dunia
  • Padang rumput (grassland), pada umumnya terdapat di daerah tropika dan subtropika, flora ini tersebar di Australia, Afrika, dan Amerika Selatan.
  • Hutan hujan (rain forest) pada umumnya terdapat di daerah khatulistiwa, flora ini tersebar di Malaysia, Indonesia, dan Amerika Selatan.
  • Gurun/Padang rumput, pada umumnya terdapat pada daerah dengan curah hujan yang rendah. Tersebar di tengah benua. Contohnya adalah Gurun Sahara di Afrika, dan Gurun Nevada di Amerika Serikat.
  • Tundra/padang lumut, terdapat di belahan bumi utara daerah kutub. Flora ini tersebar di Amerika Utara, Siberia, dan Eropa Utara.
  • Taiga, biasanya terdapat di belahan bumi utara. Flora tersebar di Eurasia dan Amerika Utara.
4. Persebaran Fauna di Dunia

  • Kawasan Australis tersebar di Australia, Selandia Baru, Indonesia bagian timur. Contoh: kanguru, kasuari, hewan berkantung.
  • Kawasan Neotropik tersebar di Amerika Selatan, Amerika Tengah. Contoh: kera, tapir.
  • Kawasan Paleartik tersebar di Eropa, Asia, Afrika. Contoh: sapi, kambing, robin.
  • Kawasan Ethiopia tersebar di selatan Gurun Sahara, Madagaskar. Contoh: jerapah, zebra, kuda nil, badak.
  • Kawasan Oriental/Asiatik tersebar di India, Sri Lanka, Indocina, Indonesia. Contoh: gajah, harimau, orang utan.
  • Kawasan Neartik tersebar di Amerika Utara. Contoh: kelelawar, tupai, tikus berkantung.
D. Perlindungan Flora dan Fauna
Beberapa cara melindungi flora dan fauna, adalah sebagai berikut:

1. Suaka margasatwa dan cagar alam
  1. Suaka Margasatwa adalah perlindungan terhadap jenis-jenis hewan tertentu yang hampir punah dan dilaksanakan berdasarkan undang-undang pemerintah. Contoh suaka margasatwa di Indonesia adalah suaka margasatwa Ujung Kulon (badak bercula satu), suaka margasatwa Baluran (banteng, harimau jawa, dan rusa), suaka margasatwa Pulau Komodo (komodo), suaka margasatwa Tanjung Puting (orang utan).
  2. Cagar Alam adalah hutan untuk melindungi kelestarian flora dan fauna. Contoh cagar alam di Indonesia antara lain cagar alam Nusakambangan di Jawa Tengah, cagar alam Lorenz dan Wasur di Papua, dan cagar alam Cibodas di Jawa Barat.
  3. Penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya pelestarian flora dan fauna.
  4. Penegakan hukum bagi yang merusak kelestarian flora dan fauna.
E. Dinamika Penduduk
Dinamika penduduk atau perubahan penduduk dapat dipengaruhi oleh hal-hal berikut:

1. Kelahiran (fertilitas)
Untuk menghitung angka kelahiran dapat dihitung dengan 2 cara, antara lain sebagai berikut:







2. Kematian (mortalitas)
Untuk menghitung angka kematian dapat dihitung dengan 3 cara, antara lain sebagai berikut:











3. Adanya transmigrasi, urbanisasi, emigrasi, dan imigrasi

F. Pertumbuhan Penduduk
Untuk menghitung pertumbuhan penduduk, dapat dilakukan dengan cara:




G. Komposisi Penduduk
Dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Menurut umur dan jenis kelamin, dapat dihitung menggunakan 2 cara sebagai berikut:







2. Piramida penduduk, terbagi atas 3 piramida:

  • Piramida penduduk muda, memiliki ciri-ciri yaitu kelahiran > kematian, usia muda > usia tua, berbentuk limas/segitiga.
  • Piramida penduduk stasioner, memiliki ciri-ciri yaitu kelahiran = kematian, usia muda = usia tua, biasanya berbentuk segi empat.
  • Piramida penduduk tua, memiliki ciri-ciri yaitu kelahiran < kematian, usia muda < usia tua, berbentuk seperti nisan.
H. Kepadatan Penduduk






I. Industri
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi, termasuk rancang bangun industri dan perekayasaan industri.

1. Berdasarkan modal dan tenaga kerja, industri dibedakan atas:

  • Industri rumah tangga, memiliki ciri-ciri yaitu modal kecil, tenaga kerja dari keluarga atau kurang dari 4 orang.
  • Industri kecil, memiliki ciri-ciri yaitu modal lebih besar daripada industri rumah tangga, tenaga kerja terdiri atas 5-9 orang.
  • Industri sedang, memiliki ciri-ciri yaitu modal lebih besar dari industri kecil, tenaga kerja antara 20-99 orang.
  • Industri besar, memiliki ciri-ciri yaitu modal besar, tenaga kerja lebih dari 100 orang, menggunakan teknologi modern.
2. Berdasarkan bahan baku, dibedakan atas:
  • Industri ekstraktif, biasanya menggunakan bahan baku langsung dari alam;
  • Industri nonekstraktif, ciri-cirinya adalah bahan baku tidak didapat langsung dari alam/perantara/industri lain;
  • Industri fasilitatif, adalah industri yang bergerak di bidang penjualan jasa.
3. Berdasarkan proses produksi dibedakan atas:
  • Industri hulu adalah industri yang mengolah barang mentah menjadi barang setengah jadi.
  • Industri hilir adalah industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi.
J. Faktor Penentu Lokasi Industri
Berikut adalah faktor penentu lokasi industri sebagai berikut:
  1. Ketersediaan bahan baku;
  2. Jarak dengan konsumen dan biaya angkut;
  3. Modal dan tenaga kerja;
  4. Sarana transportasi;
  5. Kondisi ekonomi dan teknologi;
  6. Kemiringan lereng;
  7. Iklim dan ketersediaan air; dan
  8. Peraturan pemerintah.
K. Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI)
  1. WPPI Sumatra bagian Utara memiliki potensi sumber alam.
  2. WPPI Sumatra bagian Selatan memiliki potensi ekonomi batu bara, minyak bumi, dan timah.
  3. WPPI Jawa dan Bali, memiliki ciri-ciri berupa pasar yang baik, tenaga kerja terampil, sumber energi, dan pertanian maju.
  4. WPPI Kalimantan bagian Timur memiliki potensi gas dan batu bara.
  5. WPPI Sulawesi memiliki potensi pertanian, perikanan, nikel, aspal, kapur, dan kayu.
  6. WPPI Kalimantan Barat dan Batam memiliki potensi hasil laut, gas alam, dan letak strategis.
  7. WPPI Indonesia Timur bagian Selatan memiliki potensi sember daya alam, dan budaya.
  8. WPPI Indonesia Timur bagian Utara memiliki potensi hutan, mineral, dan hasil laut.
L. Pertanian
Kegiatan Pertanian adalah usaha manusia untuk mengelola tanah.
Berikut adalah faktor yang mempengaruhi kegiatan pertanian:
  1. Faktor Alami, meliputi: iklim, tanah, dan topografi.
  2. Faktor Ekonomi dan Manusia, meliputi: manusia, modal, teknologi, pasar, dan kebijakan (policy) pemerintah.



A. Peta
Peta adalah gambaran keseluruhan permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan skala tertentu. Ilmu yang mempelajari tentang peta disebut kartografi.

  • Menunjukkan lokasi suatu tempat;
  • Menyimpan informasi;
  • Menggambarkan bentuk permukaan bumi;
  • Menyajikan jumlah dan persebaran kenampakan sosial dan budaya.
B. Penggolongan Peta
1. Berdasarkan isinya:
  • Peta Umum menggambarkan kenampakan bumi secara umum. Meliputi peta topografi, peta korografi, dan peta dunia.
  • Peta Tematik menggambarkan wilayah tertentu untuk tujuan tertentu. Contohnya adalah peta kepadatan penduduk, peta persebaran flora dan fauna.
2. Berdasarkan skalanya:
  • Peta skala kadaster memiliki skala 1:100 sampai 1:5.000;
  • Peta skala besar memiliki skala 1:5.000 sampai 1:250.000;
  • Peta skala sedang memiliki skala 1:250.000 sampai 1:500.000;
  • Peta skala kecil memiliki skala 1:500.000 sampai 1:1.000.000;
  • Peta skala geografis memiliki skala lebih kecil dari 1:1.000.000.
C. Unsur Peta
Unsur-unsur peta adalah sebagai berikut:
  • Judul menunjukkan isi/gambar peta;
  • Garis tepi;
  • Garis astronomis menunjukkan letak suatu wilayah pada peta (letak lintang dan bujur);
  • Skala;
  • Simbol (misalnya simbol titik, garis, dan dot/wilayah);
  • Orientasi sebagai penunjuk arah;
  • Letering;
  • Legenda berisi keterangan simbol peta;
  • Inset;
  • Sumber dan tahun pembuatan.
D. Skala Peta
Skala adalah perbandingan antara jarak yang terdapat pada peta dengan jarak yang sebenarnya.
Skala dibedakan atas:











E. Sistem Informasi Geografi
Sistem Informasi Geografi (SIGI) adalah suatu sistem yang didasarkan pada cara kerja komputer yang bertugas untuk mengumpulkan, memilih, mengatur, mengelola, dan menyimpan serta menyajikan data (informasi) yang berkaitan dengan geografi.

Manfaat SIG
Manfaat SIG adalah sebagai berikut:
  1. Perencanaan tata ruang dan pengembangan wilayah;
  2. Pemantauan gejala alam;
  3. Inventarisasi sumber daya alam.



A. Desa
Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk dan merupakan suatu kesatuan dengan memiliki pemerintahan sendiri untuk menciptakan suatu peraturan/tata kehidupan yang dikepalai oleh kepala desa.

1. Ciri-ciri desa adalah sebagai berikut:
  • Memiliki hubungan yang erat antar desa, masyarakat, dan lingkungan alamnya;
  • Keluarga desa merupakan unit sosial dan unit kerja;
  • Jumlah penduduk dan luas wilayah desa tidak begitu besar;
  • Kegiatan ekonomi mayoritas agraris sehingga penduduk desa sangat bergantung pada keadaan iklim dan cuaca;
  • Masyarakat desa merupakan suatu paguyuban;
  • Proses sosial di desa umumnya berjalan lambat;
  • Taraf pendidikan penduduk desa masih rendah.
2. Potensi Desa adalah kemampuan suatu desa dalam usaha memenuhi kebutuhan warganya.

Potensi desa terbagi atas dua yaitu sebagai berikut:
  • Potensi fisik: manusia, hewan, tumbuhan, air, dan iklim; dan
  • Potensi nonfisik: masyarakat desa, lembaga masyarakat, dan perangkat desa.
3. Desa sebagai Hinterland
Fungsi desa sebagai penyokong atau penyedia kebutuhan penduduk kota. Memiliki fungsi sebagai penyedia sumber bahan pangan, tenaga kerja, pusat industri kecil, rumah tangga, dan daerah tujuan wisata.

Faktor yang Mempengaruhi Pola Persebaran Desa, adalah sebagai berikut:
  • Lokasi desa;
  • Iklim;
  • Kesuburan tanah;
  • Tata air;
  • Keadaan ekonomi;
  • Keadaan budaya.
4. Pola Pemukiman Desa
Desa memiliki tiga bentuk umum pola pemukiman, yaitu sebagai berikut:
  • Bentuk Perkampungan Linier adalah bentuk perkampungan memanjang mengikuti sepanjang sungai, jalan, pantai, atau rel kereta api.









  • Bentuk Permampungan Memusat/Mengelompok adalah perkampungan yang mengelompok (agglomerated rural settlement) biasanya terdapat pada daerah subur, sumber air, dan fasilitas umum.










  • Bentuk Perkampungan Menyebar adalah bentuk perkampungan yang terpencar/menyendiri (disseminate rural settlement), biasanya terdapat di karst/pegunungan.
5. Penggolongan Desa
a. Berdasarkan potensi desa, desa dapat digolongkan sebagai berikut:
  • Desa berpotensi rendah, memiliki ciri-ciri berupa topografi berbukit, air sulit diperoleh, pertanian dengan sistem tadah hujan, lahan tidak subur;
  • Desa berpotensi sedang, memiliki ciri-ciri berupa topografi tidak rata, pertanian dengan sistem irigasi semiteknis, lahan kurang subur;
  • Desa berpotensi tinggi, memiliki ciri-ciri berupa topografi datar, pertanian dengan sistem irigasi teknis, dan lahan produktif.
b. Berdasarkan tingkat perkembangan, desa dapat digolongkan sebagai berikut:
1). Desa Swadaya adalah desa yang sebagian besar mesyarakatnya memenuhi kebutuhan pokoknya sendiri atau hasil buatan penduduk desa sendiri.
Desa tipe ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Lokasi terpencil dengan sedikit jumlah penduduk/jarang;
  • Tergantung pada alam;
  • Topografi kasar sehingga produktivitas rendah (pertanian);
  • Tingkat pendidikan penduduk rendah;
  • Terbatasnya sarana dan prasarana;
  • Adat istiadat masih kental; dan
  • Lembaga pemerintahan sederhana.
2). Desa swakarya adalah desa di mana keadaan desanya sudah lebih maju dibandingkan desa swadaya. Desa tipe ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Tingkat perekonomian agak maju dan beragam;
  • Tingkat pendidikan mayoritas tamat SD;
  • Mulai masuknya teknologi;
  • Adat istiadat mulai pudar/longgar; dan
  • Lembaga pemerintahan mulai teratur/berkembang.
3). Desa Swasembada adalah desa yang sudah memiliki kemampuan mengembangkan semua potensi yang dimilikinya secara optimal atau maksimal.
Desa tipe ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Tingkat perekonomian telah maju;
  • Mata pencaharian penduduk heterogen;
  • Tingkat pendidikan dasar 9 tahun cukup tinggi;
  • Penggunaan teknologi dan sarana prasarana yang memadai;
  • Modernisasi, muncul home industry; dan
  • Lembaga pemerintahan berjalan dengan baik.
B. Kota
Pengertian kota menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 4 tahun 1980 menyebutkan bahwa kota terdiri atas dua bagian. Pertama, kota sebagai suatu wadah yang memiliki batasan administratif sebagaimana diatur dalam perundang-undangan. Kedua, kota sebagai lingkungan kehidupan perkotaan yang mempunyai ciri non-agraris, misalnya ibukota kabupaten, ibukota kecamatan, serta berfungsi sebagai pusat pertumbuhan dan pemukiman.

1. Ciri-ciri Kota adalah:
  • Sistem perekonomian bersifat nonagraris;
  • Kehidupan masyarakatnya heterogen dan individualis;
  • Norma dan adat istiadat mulai pudar;
  • Pola pikir masyarakat realistis dan rasionalis;
  • Sarana prasarana tersedia dan lengkap (pasar, pertokoan, sarana olahraga, tempat parka khusus, dll).
2. Penggolongan Kota
a. Berdasarkan jumlah penduduk, kota dapat digolongkan sebagai berikut:
  1. Kota kecamatan biasanya dihuni oleh 3.000-20.000 penduduk;
  2. Kota kecil biasanya dihuni oleh 20.000-200.000 penduduk;
  3. Kota sedang biasanya dihuni oleh 200.000-500.000 penduduk;
  4. Kota besar biasanya dihuni oleh 500.000-1.000.000 penduduk;
  5. Kota metropolitan biasanya dihuni oleh 1.000.000-5.000.000 penduduk; dan
  6. Kota megapolitan biasanya dihuni lebih besar dari 5.000.000 penduduk.
b. Berdasarkan tingkat perkembangan terdiri atas beberapa tahap sebagai berikut:
  1. Tahap eopolis adalah desa yang sudah mulai teratur dan mengarah ke kota;
  2. Tahap polis adalah bentuk kota yang memiliki ciri bermata pencaharian agraris;
  3. Tahap metropolis adalah bentuk kota yang mengalami perpindahan ke arah industri;
  4. Tahap megapolis adalah bentuk kota gabungan beberapa metropolis;
  5. Tahap tiranopolis adalah bentuk kota yang mulai muncul adanya kejahatan dan kekacauan, karena pada tahap ini kebanyakan penduduk kota sudah mencapai kemakmuran; dan
  6. Tahap necropolis adalah bentuk kota mati.
3. Fungsi Kota
Berikut ini adalah beberapa fungsi kota, antara lain:
  • Sebagai pusat kegiatan penduduk;
  • Sebagai pusat pemasaran dan kegiatan ekonomi;
  • Sebagai pusat pelayanan sosial, politik, dan budaya;
  • Sebagai pusat pendorong perkembangan daerah dan nasional;
  • Sebagai pusat penyediaan fasilitas penunjang pertumbuhannya dan daerah belakangnya.
4. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kota:

  • Faktor alamiah bergantung pada lokasi, fisiografi, dan kekayaan alam; dan
  • Faktor sosial bergantung pada penduduk dan kebijaksanaan pemerintah.
5. Perkembangan Kota
Bentuk kota yang sempurna adalah bentuk kota yang dapat mengakomodasikan antara aktivitas masyarakat dan bentuk penggunaan lahan.

Berikut teori-teori tentang konsep kota:
a. Teori Konsentris oleh Ernest W. Burgess
Menyatakan bahwa teori konsentris (memusat) terbagi atas enam zona, yaitu:
  1. Zona pusat adalah daerah kegiatan (Central Business District).
  2. Zona peralihan (transisi) merupakan daerah transisi dimana di zona ini sering ditemui kawasan pemukiman kumuh (slum), karena zona ini dihuni penduduk miskin.
  3. Zona pemukiman kelas proletar pada zona ini perumahannya sedikit lebih baik.
  4. Zona pemukiman kelas menengah (residential zone) merupakan kompleks perumahan para karyawan kelas menengah yang memiliki keahlian tertentu.
  5. Zona penglaju (commuters) adalah daerah yang memasuki daerah belakang (hinterland) atau batas desa-kota.
Perhatikan gambar berikut ini.











b. Teori Sektoral oleh Homer Hoyt
Pada teori ini kota terbagi berdasarkan
sektor-sektor berdasarkan lingkaran-lingkaran konsentrik.
Susunan kota menurut teori sektoral adalah sebagai berikut:
  1. Sektor pusat kegiatan bisnis yang terdiri atas bangunan-bangunan kantor, hotel, bank, bioskop, pasar, dan pusat perbelanjaan;
  2. Sektor kawasan industri ringan dan perdagangan;
  3. Sektor kaum buruh atau kaum murba, adalah kawasan permukiman kaum buruh;
  4. Sektor permukiman kaum menengah atau sektro madya wisma; dan
  5. Sektor permukiman adi wisma, yaitu kawasan tempat tinghal golongan atas yang terdiri dari para eksekutif dan pejabat.
Perhatikan gambar berikut ini.







c. Teori Inti Berganda oleh Harris dan Ullman
Pada teori ini menyatakan bahwa perkembangan kota terbagi atas dasar sebagai berikut:
  • Pusat kota atau Central Busimess District (CBD);
  • Kawasan niaga dan industri ringan;
  • Kawasan urban wisma atau permukiman kaum buruh;
  • Kawasan madyawisma atau pemukiman kaum pekerja menengah;
  • Kawasan adiwisma atau pemukiman kaum kaya;
  • Pusat industri berat;
  • Pusat niaga/perbelanjaan lain di pinggiran;
  • Upakota, untuk kawasan mudyawisma dan adiwisma; dan
  • Upakota (sub-urban) kawasan industri.
Perhatikan gambar berikut ini.








C.Interaksi Desa dan Kota
Interaksi wilayah adalah suatu hubungan timbal balik yang saling berpengaruh antara desa dengan kota yang dapat menghasilkan kenampakan, masalah, dan fenomena baru.

1. Faktor Penyebab Interaksi adalah sebagai berikut:
  • Adanya wilayah yang saling melengkapi;
  • Adanya kesempatan untuk berinteraksi; dan
  • Adanya kemudahan untuk berpindah.
2. Pengaruh Interaksi Desa-Kota
a. Pengaruh positif

  1. Wilayah pedesaan semakin terbuka;
  2. Masuknya teknologi ke desa;
  3. Mulai berkembangnya lembaga pendidikan di desa; dan
  4. Tingkat pengetahuan penduduk meningkat.
b. Pengaruh negatif
  1. Arus urbanisasi tidak bisa dibendung;
  2. Muncul kawasan kumuh;
  3. Menyempitnya areal pertanian di desa karena adanya investasi penduduk kota; dan
  4. Dominasi kebudayaan kota di desa.
D. Teori Interaksi
1. Teori Model Gravitasi
Teori ini dikemukakan oleh Newton, rumus teori gravitasi adalah sebagai berikut:









2. Teori Titik Henti
Teori ini dikemukakan oleh W.J Reilly, biasanya digunakan untuk menentukan pusat pelayanan.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
3. Teori Grafik (Graphyc Theory)
Teori ini dikemukakan oleh K.J. Kansky. Adapun rumus teori ini adalah sebagai berikut:

E. Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan dari desa ke kota.
Faktor penyebab urbanisasi adalah sebagai berikut:

1. Faktor penarik (pull factor) adalah sebagai berikut:
  • Kesempatan kerja di kota lebih banyak;
  • Upah tenaga kerja di kota lebih besar;
  • Fasilitas di daerah perkotaan lebih lengkap;
  • Kota merupakan pusat pemerintahan; dan
  • Kota merupakan tempat pemasaran hasil produksi.
2. Faktor pendorong (push factor) adalah sebagai berikut:
  • Sempitnya lahan pertanian di daerah pedesaan;
  • Penghasilan di daerah pedesaan lebih rendah;
  • Minimnya fasilitas di daerah pedesaan;
  • Keinginan untuk hidup lebih baik;
  • Pendidikan di desa relatif rendah; dan
  • Tekanan adat istiadat di daerah pedesaan sangat ketat.
Dampak Urbanisasi
1. Dampak untuk kota
a. Dampak positif: berkembangnya kota dan tersedianya tenaga kerja.
b. Dampak negatif adalah sebagai berikut:
  1. Meningkatnya kriminalitas;
  2. Berkembangnya kawasan kumuh;
  3. Pengangguran bertambah;
  4. Kepadatan penduduk tinggi; dan
  5. Kemacetan lalu-lintas.
2. Dampak untuk desa
  • Tenaga kerja untuk pertanian berkurang karena tenaga ahli biasanya berpindah ke kota;
  • Desa sulit berkembang, karena banyak penduduk yang berpindah ke kota;
  • Produktivitas pertanian menurun.
F. Negara Maju
Negara Maju adalah negara yang memiliki standar hidup yang relatif tinggi meliputi teknologi tinggi dan ekonomi yang merata.

1. Ciri negara maju adalah sebagai berikut:
  • Pendapatan perk kapita tinggi;
  • Pertumbuhan ekonomi stabil;
  • Inflasi rendah;
  • Pertumbuhan penduduk rendah;
  • Kebenasan berpolitik;
  • Pendidikan penduduk tinggi; dan
  • Tingkat kesehatan dan gizi penduduk tinggi.
2. Berikut adalah strategi pembangunan yang digunakan oleh negara maju:
  • Menggunakan sistem ekonomi terbuka;
  • Menjalin kerja sama dengan negara lain dengan prinsip laba;
  • Membuka peluang investasi asing; dan
  • Persaingan dalam peningkatan mutu produk. Contoh negara maju adalah negara-negara di kawasan Eropa, Jepang, China, Singapura, Amerika Serikat, dan Rusia.
3. Contoh negara maju di dunia adalah Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Perancis, Inggris, dan Italia.

G. Negara Berkembang
Negara Berkembang adalah suatu negara dengan kesejahteraan material tingkat rendah.

1. Berikut adalah ciri-ciri negara berkembang:
  • Pendapatan per kapita rendah;
  • Pertumbuhan ekonomi rendah dengan pertanian sebagai kegiatan ekonomi utama;
  • Kurangnya modal dan teknologi;
  • Pertumbuhan dan kepadatan penduduk tinggi;
  • Pendidikan penduduk rendah dengan banyaknya jumlah pengangguran; dan
  • Pemanfaatan SDA tidak optimal karena penguasaan teknologi yang rendah.
2. Contoh negara berkembang adalah India, Brasil, Nigeria, dan Indonesia.




Sumber: Ebook/pak-anang.blogspot.com

Editor: SowongFana